Mar 17, 2010

Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan (Cacatan Harian Pidi Baiq)


By : Pidi Baiq
Published :2008 by DAR! Mizan

Details : Paperback, 204 pages
isbn13 :9789797528324
Rating : 1 of 5 stars
Bookshelves : buku minjem
Status : Read in March, 2010

Ya ampun....., ini buku apaan sih ?? Gak jelas bangeth.
Maksudnya Kang Pidi mungkin mau melucu dengan tulisannya yang gak jelas ditambah strukur bahasa yang super berantakan. Tapi sumpah deh... menurut aku buku ini sama sekali enggak lucu.

Ini memang catatan harian yang asal-asalan dari manusia super usil. Cuma menurut aku kok kadang-kadang usilnya kelewat norak, dan satu hal yang bikin aku tambah enggak 'respect' adalah tulisan yang menceritakan betapa murah hatinya Kang Pidi dengan membagi-bagikan uangnya kepada orang-orang yang kurang beruntung. Kesannya kok 'SOK PAMER' bangeth ya. Atau mungkin akunya aja yang iri hati ya ?? Habis aku selalu mengingat pesan seorang guru yang mengatakan 'Kalau tangan kanan kita memberi, maka sebaiknya tangan kiri tidak perlu tahu'. Jadi menurut aku, yang kayak gitu gak usah diekspos deh...

Heran aja, kok ada ya yang mau menerbitkan buku kaya' gini ??

However, thanks to Sani yang udah minjemin buku ini.

Mar 14, 2010

Sarinah Kembang Cikembang: Kumpulan sembilan cerita pendek (Seri sastra pembangunan)



By : Satyagraha Hoerip Soeprobo
Published : 1993 by Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara
Details : Softcover,150 pages
isbn : 9798312562 (isbn13: 9789798312564)

Rating : 4 of 5 stars
Status : Read in March, 2010
Bookshelves : buku-hadiah, my-shelf

Thanks to Inas for giving me this book.

Membaca buku ini membuatku merasa tersentuh sekaligus gemas.
Buku terbitan tahun 1993 hadiah dari seorang teman ini mengangkat kisah tentang orang-orang kecil yang tersingkirkan, tentang para pejuang yang lupa akan tujuan awal perjuangannya (menegakkan keadilan dan kemakmuran secara merata bagi seluruh rakyat), tentang para pejabat yang terlena duduk di kursi empuk dan mengingkari sumpah jabatannya.

Judul yang diambil untuk buku ini sendiri bercerita tentang seorang PSK yang harus menumpahkan seluruh tenaganya dengan bercucuran keringat demi kelangsungan hidup keluarganya di desa. Pekerjaan yang dengan sangat terpaksa harus dijalaninya, sangat kontras bila dibandingkan dengan para pemimpin negeri yang hanya dengan sebelah tangan begitu mudah menumpuk kekayaan dengan cara merampok uang rakyat.

Simaklah kalimat2 berikut :

"... Kalian adalah pencari makan andalan seluruh keluarga. Tanpa pengorbanan kalian, matilah seluruh keluargamu oleh kelaparan yang tak terlawan......
..... sebaliknya para koruptor, mereka tidak akan mati andaikan tidak korupsi. Jadi mereka melakukan itu bukanlah karena ancaman kelaparan tetapi karena mental mereka yang bobrok. Mereka korupsi bukan karena terpaksa seperti kalian para WTS." (hlm.131)


"Kalau kalian benar sampah masyarakat seperti yang dianggap bangsaku, seharusnya bangsaku juga berani memberi gelar kepada para koruptor, manipulator dan para pemungut komisi sebagai 'Sampah Bangsa'. Minimal 'Sampah Pancasila'. Atau 'Sampah Republik Indonesia'. Coba berani atau tidak, bangsa kita ini ?" (hlm.29).

Sebuah ungkapan yang penuh tantangan.
Lalu, beranikah kita ??

Mar 4, 2010

Jejak Kala





By : Anindita S. Thayf

Published :2009 by Andi Publisher

Details : Paperback, 194 pages
isbn13 : 9789792906585 

rating: 3 of 5 stars
bookshelves: buku-beli, my-shelf
status: Read in March, 2010

Beli di TMBookstore, Depok. 

Kesedihan, kesengsaraan, dan kesakitan adalah tempaan hidup, sekaligus ranjau darat yang memaksa manusia menciptakan tempat-tempat pelarian jika tanpa sengaja menginjaknya dan membuat mereka terluka atau kehilangan kaki.
Kala, seorang perempuan miskin yang harus rela kehilangan masa kecilnya karena harus membantu ibunya mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bangun sebelum matahari terbit, menempuh perjalanan melintasi hutan,  bekerja keras sepanjang hari, dan baru kembali pulang ketika matahari telah berangkat tidur. Namun kenyataan tersebut tak mampu menyurutkan keceriaannya sebagai kanak-kanak.
Nasib lalu membawa Kala pada kehidupan kota besar. Dari seorang pembantu di keluarga Pak Dukuh di desanya, Kala beralih menjadi pengasuh anak bagi sebuah keluarga menengah. Nasib pula yang mengantarkannya ke bangku sekolah walau hanya sampai tingkat SMP.
Jatuh cinta pertama kali pada seorang pemuda mengenalkan Kala pada rasa sakit akan sebuah cinta yang tak terbalas. Hingga usia senja Kala tak juga menemukan tempat yang tepat bagi pelabuhan hatinya. Kala yang bagi kalangan penduduk di desanya dianggap sebagai orang yang cukup berhasil, harus melewati saat-saat akhir hidupnya dalam kesendirian. Ternyata kepergiannya pun menyisakan suatu keadaan yang membuat saya merasa miris.
Jejak Kala, sebuah potret kehidupan seorang perempuan lugu yang selalu dipandang rendah.
Setelah membaca 2 buku Anin sebelumnya (Tanah Tabu dan Tirai Hujan), saya merasa buku ini terlalu biasa. Membaca buku ini lebih seperti membaca biografi seseorang yang sayangnya tidak terlalu mengejutkan . Nilai lebih yang dapat diberikan adalah gaya Anin bertutur yang membuat pembaca tidak bosan untuk tetap mengikuti ceritanya sampai selesai. Bagaimanapun, buku ini cukup layak untuk dibaca, dimana kita bisa melihat sisi lain dari bermacam-macam cerita kehidupan yang ada di dunia ini. Dan tentu saja mengambil hikhmahnya.

Mar 3, 2010

Belantik (Bekisar Merah II)



By : Ahmad Tohari
Published : 2001 by Gramedia
Details : Soft Caver, 142 pages
isbn : 9796556073 (isbn13: 9789796556076)

Rating : 4 of 5 stars
Bookshelves : buku-hadiah, my-shelf
status : Read in February, 2010

Thanks to Asrori for buying me this book. Love it so much…

Belantik merupakan sekuel dari buku Bekisar Merah. Belantik sendiri menurut KBBI mempunyai dua arti. Yang pertama berarti alat penangkap binatang (perangkap), sedangkan arti yang kedua adalah makelar.

Belantik sendiri masih berkisah tentang Lasi, perempuan cantik asal Karangsoga, berdarah Jepang-Indonesia yang terperangkap dalam jebakan yang dibuat oleh Bu Lanting, seorang mucikari kelas atas di ibukota. Memang Lasi tidak-lah dijadikan PSK sembarangan, tetapi keluguannya membuat Lasi tak juga menyadari bila dirinya hanyalah sepotong tubuh yang tengah dieksploitasi secara besar-besaran oleh Bu Lanting. Ia dijadikan mesin pengeruk uang dengan cara menjadikannya istri simpanan para kaum berpunya.

Setahun menjadi istri Handarbeni, Lasi belum juga memahami peran yang tengah dilakoninya. Secara jujur, ia berusaha untuk menjadi istri yang baik dan setia bagi laki-laki yang menikahinya hanya demi gengsi, demi menjaga prestise akan kelaki-lakiannya di lingkungan sosialnya. Namun melalui sebuah negosiasi, Handarbeni bersedia menyerahkan Lasi kepada Bambung demi jabatan dan kedudukan yang menggiurkan. Dan menjadi tugas Bu Lanting-lah untuk membuat Lasi tak punya pilihan selain mengikuti apa yang telah diperintahkan.

Dengan licik, Bu Lanting berhasil membuat Lasi menerima pemberian Bambung bernilai milyaran rupiah dan membuat Lasi terjebak dalam situasi yang sama sekali tidak dikehendakinya berdua Bambung. Kekecewaan Lasi-pun bertambah ketika mengetahui bahwa Handarbeni-pun begitu ringan menceraikannya untuk di’hibah’kan kepada Bambung. Lasi semakin gagap menghadapi kenyataan pahit itu. Dalam segala kebingungannya Lasi melarikan diri bersama Kanjat, teman sepermainannya sejak kecil, setelah dinikahkan di bawah tangan oleh Eyang Mus. Namun Bu Lanting selalu dapat menemukannya.

Jadilah Lasi kembali menghuni sebuah sangkar emas sebagai bekisar bagi Bambung. Namun dengan cerdas Lasi mampu menjaga kesucian kehamilannya dan menyelamatkannya dari usaha pengguguran yang akan dilakukan oleh Bu Lanting.

Politik, bagaimanapun juga selalu penuh dengan tangan yang belepotan kotoran dari orang-orang yang serakah. Kemapanan Bambung sebagai seorang pelobi kelas dunia dianggap mengancam kestabilan pemerintahan saat itu, maka sebuah konspirasi-pun dibuat guna menjatuhkan Bambung dan menyeretnya ke dalam penjara. Lasi yang tak mengerti apa-apa tentang politik, turut terseret ke dalam kemelut ini. Mampukah Lasi melepaskan diri dari semua permasalahan ini ??

Belantik dibandingkan Bekisar Merah terasa kurang menggigit, ataukah mungkin dalam buku ini tak lagi diceritakan kehidupan kaum kelas bawah seperti buku sebelumnya ??
Entahlah, tapi seperti buku-buku Ahmad Tohari yang lain, Belantik tetap menarik buat dibaca, dan gaya bertutur yang khas dan jauh dari membosankan membuat kita enggan berhenti membacanya sebelum tuntas. Dan pada akhirnya buku ini buat saya tetap layak untuk diberi 4 bintang.

Mar 2, 2010

Bekisar Merah



By : Ahmad Tohari
Published : 1993 by Gramedia Pustaka Utama
Details : Softcover, 312 pages
isbn : 9795117661 (isbn13: 9789795117667)

Rating : 4 of 5 stars
Bookshelves : buku-hadiah, my-shelf
Status : Read in February, 2010

Thanks to Asrori for buying me this book. I love it so much...!

Lasi, seorang perempuan desa dengan segala keluguannya. Terlahir dengan darah campuran Jepang dan Indonesia, menjadikannya seorang perempuan dengan kecantikan khas yang unik, yang tidak dimiliki oleh perempuan-perempuan lain di desanya. Sayang nasib yang kurang beruntung selalu setia mendampinginya sepanjang masa kanak-kanak dan remajanya. Lasi kecil sering mendengar gunjingan yang menyakitkan hati dan telinga tentang perkawinan kedua orang tuanya. Label “Lasipang” pun melekat pada dirinya yang selalu menjadi bahan olok-olok teman-teman sebayanya. Hanya Kanjat-lah yang tak pernah mengolok-oloknya. Kanjat yang anak tengkulak gula terkaya di Karangsoga dan dua tahun lebih muda darinya, yang diam-diam menaruh hati padanya.

Pun ketika dewasa, label tersebut pula yang menyebabkan tak ada pemuda yang berani mendekatinya. Label yang menyebabkannya tak terpilih untuk lolos dalam penilaian babat, bibit, bebet yang sangat ketat dalam tradisi Karangsoga. Meski tak seorangpun menyangkal betapa kecantikannya mampu membuat hati setiap laki-laki yang memandangnya tergetar.

Adalah Darsa, lelaki keponakan ayah tirinya yang kemudian menikahinya. Namun kebahagiaan itu pun tak berlangsung lama. Darsa tertimpa musibah jatuh dari pohon kelapa ketika menyadap nira dan membuatnya tak berdaya selama 6 bulan. Setelah melewati masa sulit itu, ternyata Darsa malah mengkhianatinya dengan menanamkan benih pada Sipah, anak Bunek , tukang urut yang merawatnya.

Dalam keputus-asaan Lasi pergi membawa lukanya ke Jakarta. Ia terdampar di warung Bu Koneng, lalu beralih ke rumah mewah milik Bu Lanting. Lasi dimanjakan bak seorang putri, diberikan segala kemewahan yang tak pernah dimilikinya ketika masih menjadi istri Darsa di desa. Walau masih terasa gamang, perlahan Lasi mulai menikmati kehidupannya tanpa sadar bahwa ia tengah merangkak ke dalam sebuah perangkap yang telah disiapkan untuknya.

Ketidakmampuannya untuk menolak telah mengantarkan Lasi menjadi seekor bekisar pengisi sangkar emas bagi Handarbeni seorang purnawirawan kaya. Dunia yang sama sekali asing bagi Lasi. Gagap Lasi menyadari bahwa segalanya hanyalah sebuah permainan kotor ibukota. Jiwanya menjadi gelisah, segala yang dimilikinya sama sekali tidak memberikan ketenangan yang nyata. Meski hidup bergelimang harta, namun Lasi lebih menikmati hidup sebagai seorang petani gula di desanya. Dimana ia merasa mempunyai makna bagi kehidupan yang dijalaninya. Dimana setiap rejeki yang diterimanya benar-benar berasal dari keringat di tubuhnya atas kerja kerasnya.

Jauh di dasar hatinya, menghabiskan sisa hidupnya di Karangsoga adalah impian yang tak pernah pudar, meski ketakutan akan pandangan masyarakat di desanya tetap menjadi momok yang menyesakkan dada. Seandainya saja Kanjat berani mengambil tindakan yang lebih. Ya…, seandainya saja.

Seperti yang sudah-sudah, Ahmad Tohari selalu bertutur tentang kehidupan masyarakat kelas bawah dengan segala permasalahannya.
Buku ini menjadi lebih menarik karena penulis mengangkat kisah kehidupan para petani gula di desa Karangsoga. Melukiskan betapa kehidupan mereka sebagai bagian terbawah dari mata rantai sebuah siklus bisnis gula yang mendulang rupiah cukup banyak dan mampu memberikan kemakmuran bagi mereka yang berada pada susunan rantai teratas, harus terpuruk hidup dalam keterbatasan. Jangankan untuk menikmati kemewahan, dapat memenuhi kebutuhan akan bahan pangan sehari-hari pun sudah merupakan suatu kenikmatan yang teramat sangat mereka syukuri.
Seperti buku-buku Ahmad Tohari yang lain, suasana alam pedesaan pun sangat kental digambarkan dalam buku ini.

Tak berbeda jauh dengan Ronggeng Dukuh Paruk, Bekisar Merah juga mengangkat kisah tentang keluguan seorang perempuan desa yang tak berdaya dipermainkan oleh nasib, dimana mereka harus memainkan peranan yang sama sekali tak dapat dinikmatinya betapapun mereka berusaha, betapa mereka harus merelakan cinta sejati yang seharusnya dapat mereka miliki.

Benarkah bahwa kita manusia hanya menjalani apa yang telah digariskan oleh YANG MAHA KUASA ?? Segala yang terjadi dalam hidup kita telah diatur oleh-NYA. Lalu untuk apakah manusia diberi hati dan akal pikiran ?? Bukankah kedua hal tersebut seharusnya mampu membuat kita sebagai manusia menentukan pilihan hidup yang tepat ?? Wallahualam…..

Feb 24, 2010

Ways to Live Forever



By : Sally Nicholls
Published : January 7th 2008 by Marion Lloyd Books
Details : Hardcover, 215 pages
isbn : 1407104993 (isbn13: 9781407104997)

Rating : 4 of 5 stars
Bookshelves : buku-minjem
Status : Read in November, 2008

Sam, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun penderita leukimia lymphoblastic akut...menuliskan hari-hari terakhir dalanm hidupnya. Mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama lagi, ia ingin memberikan kenangan yang indah bagi orang-orang yang ditinggalkannya dan hidup di hati mereka selamanya. Sebuah kisah yang sangat menyentuh..., bagaimana seorang anak menghadapi kematian ini tidak dengan kesedihan dan rasa putus asa, ia melakukan hal-hal yang ingin ia lakukan sebelum ia pergi. Walaupun banyak pertanyaan-pertanyaannya seputar kematian yang tidak terjawab, namun ia dapat pergi dengan tenang saat berada ditengah seluruh anggota keluarga.

Sebuah pelajaran bagi kita... bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup, sama sekali tidak perlu kita sesali. Karena hanya dengan menyesal tidak akan menjadikan hidup lebih baik. Yang terpenting adalah menjadikan hidup ini berharga bagi kita dan orang-orang di sekeliling kita.

"You only live once, but if you do it right, once is enough"
(Mae West)

Besides.... LIFE IS TOO SHORT TO WORRY !!

Feb 23, 2010

Menyingkap Dua Hari Tergelap di Tahun 1965: Melihat Peristiwa G30S dari Perspektif Lain



By : James Luhulima
Published : January 2007 by Penerbit Buku Kompas
(first published 2006)
Details : Paperback, 204 pages
isbn : 9797092666 (isbn13: 9789797092665)

Rating : 3 of 5 stars
Bookshelves : buku-beli, my-shelf
Status : Read in May, 2007

Siapapun kita, bangsa Indonesia yang mengalami masa sekolah di era Orde Baru tentu mempunyai gambaran tentang betapa kejamnya PKI yang telah membantai 7 Jenderal putera terbaik bangsa Indonesia pada tahun 1965. Melalui buku ini James Luhulima mengajak kita melihat peristiwa tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Penulis mencoba menyingkapkan fakta-fakta yang ada terkait dengan peristiwa tersebut. Ternyata sejarah tidaklah selalu berarti peristiwa yang benar-benar pernah terjadi, tetapi lebih pada bagaimana pemerintah membentuk opini masyarakat terhadap sebuah peristiwa. Terlepas dari siapa yang benar dan salah, peristiwa 30 September 1965 telah meninggalkan luka yang dalam bagi bangsa Indonesia.

Read Me and Laugh: A Funny Poem for Every Day of the Year



Chosen by: Gaby Morgan
Published : January 7th 2005 by Macmillan Children's Books
Details : Paperback, 512 pages
isbn : 0330435574 (isbn13: 9780330435574)

Rating : 4 of 5 stars
Bookshelves : buku-minjem
Status : Read in February, 2009

The one I like Most...

"Today, I Feel"
by: Gervase Phinn

Today, I feel as:
Pleased as PUNCH,
Fit as a FIDDLE,
Keen as a KNIFE,
Hot as a GRIDDLE,
Bold as a BRASS,
Bouncy as a BALL,
Keen as a MUSTARD,
High as a WALL,
Bright as a BUTTON,
Light as a FEATHER,
Fresh as a DAISY,
Fragrancy as a HEATHER,
Chirpy as a CRICKET,
Sound as a BELL,
Sharp as a NEEDLE,
Deep as a WELL,
High as a KITE,
Strong as a BULL,
Bubbly as a BATH WATER,
Warm as a WOOL,
Clean as a new PIN,
Shiny as a MONEY,
Quick as a LIGHTNING,
Sweet as a HONEY,
Cool as a CUCUMBER,
Fast as a HARE,
Right as a RAIN,
Brave as a BEAR,
Lively as a MONKEY,
Busy as a BEE,
Good as a GOLD,
Free as the SEA

I'M SO HAPPY - I'M JUST LOTS FOR WORDS.

Disney Fairies: Lily dan Tanaman Misterius - Lily`s Pesky Plant



By: Kirsten Larsen, Judith Holmes Clarke (Illustrator), Vina Damajanti (Translator)
Published : March 2007 by PT. Gramedia Pustaka Utama
(first published January 10th 2006)
Details : Paperback, 112 pages
isbn : 9792227342 (isbn13: 9789792227345)

Rating : 3 of 5 stars
Bookshelves : buku-beli, mykids-shelf
status : Read in February, 2010

Beli di TMBook Store waktu acara Book Club GRI #2 - 2010

Beli buku ini pertama karena sampul bukunya berwarna HIJAU.
lustrasi tokoh utamanya (Lily) mengingatkan aku pada masa kecilku.
Hitam, berambut keriting, suka bertelanjang kaki.

Buku ini bercerita tentang kehidupan para peri di Never-land.
Lily, seorang peri-bakat-kebun, suatu hari menemukan sebuah bibit aneh di hutan. Lily kemudian membawa bibit itu pulang dan menanamnya di kebun miliknya. Dibantu oleh Iris, peri-bakat-kebun yang tidak memiliki kebun, Lily merawat tanaman dari bibit tersebut. Ternyata tanaman tersebut membawa masalah yang menjengkelkan peri-peri yang lain. Dari mulai baunya yang tidak sedap dan mampu mendatangkan serangan ribuan tawon penyengat sampai serbuk merah jambunya yang membuat seluruh penghuni Never-Land bersin-bersin.

Pohon ini menimbulkan perselisihan besar di Never-Land sehingga sang Ratu Peri (Ree) harus turun tangan. Sebagian peri bersikeras agar pohon itu ditebang, tetapi sebagian lagi membantu Lily melindungi pohon tersebut.

Sebenarnya pohon apa sih yang ditanam Lily ??
Ternyata itu adalah pohon *sensor* (gak jadi ah... takut dijitak krn spoiler).

Ceritanya anak-anak banget. Gambarnya lucu-lucu... bagus deh.
dan yang pasti... ada pesan moral yang bisa kita sampaikan untuk anak-anak kita dari buku ini.

I Like this book.

Feb 19, 2010

Read Me First: Poems for Younger Readers for Every Day of the Year



By : Louise Bolongaro
Published : 2003 by Macmillian Children's Book
Details : 444 pages
isbn : 9780330413

Rating : 4 of 5 stars
Bookshelves : buku-minjem
Status : Read in February, 2009

"NEW DAY"
by: Ian McMillan

The day is so new
You can hear it yawning,
Listen:

The new day
is yawning
and stretching

and waiting to start.

In the clear blue sky
I hear the new day's heart.


"JUST DOING"
by: Stephen Bowkett

Your legs know how to walk
Your eyes know how to cry
Your mouth knows how to talk
Your heart knows how to fly.


"IF YOU HAVE"
by: Anon

If you have plenty, be not greedy,
But share it with the poor and needy:
If you have a little, take good care
To give the little birds a share