Mar 3, 2010

Belantik (Bekisar Merah II)



By : Ahmad Tohari
Published : 2001 by Gramedia
Details : Soft Caver, 142 pages
isbn : 9796556073 (isbn13: 9789796556076)

Rating : 4 of 5 stars
Bookshelves : buku-hadiah, my-shelf
status : Read in February, 2010

Thanks to Asrori for buying me this book. Love it so much…

Belantik merupakan sekuel dari buku Bekisar Merah. Belantik sendiri menurut KBBI mempunyai dua arti. Yang pertama berarti alat penangkap binatang (perangkap), sedangkan arti yang kedua adalah makelar.

Belantik sendiri masih berkisah tentang Lasi, perempuan cantik asal Karangsoga, berdarah Jepang-Indonesia yang terperangkap dalam jebakan yang dibuat oleh Bu Lanting, seorang mucikari kelas atas di ibukota. Memang Lasi tidak-lah dijadikan PSK sembarangan, tetapi keluguannya membuat Lasi tak juga menyadari bila dirinya hanyalah sepotong tubuh yang tengah dieksploitasi secara besar-besaran oleh Bu Lanting. Ia dijadikan mesin pengeruk uang dengan cara menjadikannya istri simpanan para kaum berpunya.

Setahun menjadi istri Handarbeni, Lasi belum juga memahami peran yang tengah dilakoninya. Secara jujur, ia berusaha untuk menjadi istri yang baik dan setia bagi laki-laki yang menikahinya hanya demi gengsi, demi menjaga prestise akan kelaki-lakiannya di lingkungan sosialnya. Namun melalui sebuah negosiasi, Handarbeni bersedia menyerahkan Lasi kepada Bambung demi jabatan dan kedudukan yang menggiurkan. Dan menjadi tugas Bu Lanting-lah untuk membuat Lasi tak punya pilihan selain mengikuti apa yang telah diperintahkan.

Dengan licik, Bu Lanting berhasil membuat Lasi menerima pemberian Bambung bernilai milyaran rupiah dan membuat Lasi terjebak dalam situasi yang sama sekali tidak dikehendakinya berdua Bambung. Kekecewaan Lasi-pun bertambah ketika mengetahui bahwa Handarbeni-pun begitu ringan menceraikannya untuk di’hibah’kan kepada Bambung. Lasi semakin gagap menghadapi kenyataan pahit itu. Dalam segala kebingungannya Lasi melarikan diri bersama Kanjat, teman sepermainannya sejak kecil, setelah dinikahkan di bawah tangan oleh Eyang Mus. Namun Bu Lanting selalu dapat menemukannya.

Jadilah Lasi kembali menghuni sebuah sangkar emas sebagai bekisar bagi Bambung. Namun dengan cerdas Lasi mampu menjaga kesucian kehamilannya dan menyelamatkannya dari usaha pengguguran yang akan dilakukan oleh Bu Lanting.

Politik, bagaimanapun juga selalu penuh dengan tangan yang belepotan kotoran dari orang-orang yang serakah. Kemapanan Bambung sebagai seorang pelobi kelas dunia dianggap mengancam kestabilan pemerintahan saat itu, maka sebuah konspirasi-pun dibuat guna menjatuhkan Bambung dan menyeretnya ke dalam penjara. Lasi yang tak mengerti apa-apa tentang politik, turut terseret ke dalam kemelut ini. Mampukah Lasi melepaskan diri dari semua permasalahan ini ??

Belantik dibandingkan Bekisar Merah terasa kurang menggigit, ataukah mungkin dalam buku ini tak lagi diceritakan kehidupan kaum kelas bawah seperti buku sebelumnya ??
Entahlah, tapi seperti buku-buku Ahmad Tohari yang lain, Belantik tetap menarik buat dibaca, dan gaya bertutur yang khas dan jauh dari membosankan membuat kita enggan berhenti membacanya sebelum tuntas. Dan pada akhirnya buku ini buat saya tetap layak untuk diberi 4 bintang.

No comments:

Post a Comment